Sword and Fairy 4 Remake Tuai Perbandingan dengan Clair Obscur: Expedition 33

Sword and Fairy 4 remake
Sword and Fairy 4 pamerkan aksi battle cepat lewat trailer remake terbaru.
Spread the love

Portal Dunia Esports – Sword and Fairy 4 kembali jadi sorotan setelah trailer remake terbaru muncul. Banyak gamer langsung membandingkan nuansa pertarungannya dengan Clair Obscur: Expedition 33. Mereka menyorot tampilan UI, ritme parry, dan gerak kamera saat battle.

Sword and Fairy 4 kembali ramai usai trailer baru

Publisher CubeGame dan developer UP Software merilis trailer resmi untuk Sword and Fairy 4 versi remake. Mereka membangun ulang proyek ini dengan Unreal Engine 5. Trailer itu juga memberi tampilan awal soal visual, eksplorasi, dan sistem pertarungan.

Hype cepat naik karena remake ini membawa nama besar di pasar China. Seri Sword and Fairy punya basis penggemar kuat sejak era PC klasik. Versi terbaru ini berpeluang menarik audiens yang lebih luas.

UP Software dan CubeGame dorong lompatan visual

Unreal Engine 5 memberi ruang untuk detail karakter dan lingkungan lebih modern. Banyak penonton juga menilai presentasi battle terasa lebih sinematik dibanding versi lama. Di titik ini, trailer berfungsi sebagai janji awal yang memancing diskusi.

Sword and Fairy 4 mirip Expedition 33?

Perbandingan itu muncul karena Expedition 33 mempopulerkan rasa “turn-based yang tetap aktif”. Game ini menggabungkan giliran klasik dengan aksi real-time seperti timed input, dodge, dan parry. Jadi, pemain tetap fokus walau sistemnya berbasis giliran.

Saat Sword and Fairy 4 memamerkan battle, banyak orang menangkap pola yang mirip. Mereka melihat UI yang tegas, timing defensif yang cepat, dan kamera yang ikut menekankan impact serangan. Komentar seperti ini ramai di komunitas dan media game.

UI, parry cepat, dan kamera sinematik jadi sorotan

Expedition 33 memang dikenal dengan elemen parry dan aksi defensif yang terasa memuaskan. Banyak ulasan menyebut feel parry sebagai salah satu kekuatan utamanya. Maka wajar kalau gamer sensitif saat melihat gaya penyajian yang searah.

Di sisi lain, kemiripan pada trailer belum otomatis berarti hasil akhir akan sama. Trailer sering menonjolkan potongan paling “nendang”, lalu menyisakan banyak ruang untuk perbedaan di progresi, desain musuh, dan pacing cerita.

Jejak panjang seri Sword and Fairy

Sword and Fairy bukan nama baru. Seri ini mulai rilis pada 1995 dan tumbuh jadi salah satu franchise RPG China paling dikenal. Basis temanya mengangkat mitologi dan nuansa xianxia yang khas.

Sword and Fairy 4 versi original rilis pada 2007. Ceritanya berdiri sendiri dan punya posisi penting di lini seri. Remake sekarang mencoba membawa judul itu ke standar visual dan presentasi modern.

Dari 1995 ke Sword and Fairy 4 pada 2007

Rentang waktu panjang ini menjelaskan kenapa banyak fans China menyambut remake dengan antusias. Mereka ingin melihat dunia dan karakter klasik tampil lebih hidup. Pada saat yang sama, pasar global menuntut identitas yang jelas agar game tidak terlihat seperti bayangan judul lain.

Pengaruh Expedition 33 di 2025

Expedition 33 meraih perhatian besar sepanjang 2025 dan mengumpulkan banyak penghargaan. Popularitas itu membuat banyak pihak menjadikannya rujukan, terutama untuk desain turn-based modern.

Tren ini tidak selalu buruk. Industri game sering bergerak lewat inspirasi. Tantangannya muncul saat kemiripan terlihat terlalu dekat pada level “rasa”, bukan sekadar genre.

Sandfall terang-terangan bicara soal inspirasi JRPG

Tim Sandfall sendiri mengaku mereka terinspirasi dari banyak JRPG klasik. Mereka menyebut pengaruh seperti Final Fantasy dan Persona, lalu memadukannya dengan identitas yang sangat “Prancis”. Pengakuan ini membuat diskusi soal inspirasi terasa lebih terbuka.

Apa yang perlu dibenahi agar terasa unik

Sword and Fairy 4 punya modal yang tidak dimiliki Expedition 33. Seri ini membawa mitologi, gaya dunia, dan tone cerita khas xianxia. Jika tim fokus pada kekuatan itu, game bisa tampil berbeda walau sama-sama turn-based modern.

Hal paling penting ada pada konsistensi identitas. UI memang mudah memancing perbandingan, tetapi pemain biasanya menilai “unik” lewat desain encounter, ritme cerita, dan cara game memperlakukan progres karakter.

Ruang inovasi tanpa mengorbankan identitas

Remake yang sukses biasanya menghormati akar, lalu menambah kualitas hidup yang terasa wajar. Sword and Fairy 4 bisa menonjolkan eksplorasi, lore, dan atmosfer khasnya. Pada saat yang sama, tim bisa menghaluskan battle agar tidak terasa meniru gaya sinematik game lain.

Kesimpulan

Sword and Fairy 4 kembali menyita perhatian setelah trailer remake UE5 beredar. Gamer membandingkan battle dan UI-nya dengan Expedition 33, tetapi seri Sword and Fairy punya identitas xianxia yang kuat. Jika tim menjaga ciri khas itu, remake ini bisa bersinar tanpa bayang-bayang perbandingan.

Baca juga : https://www.esport-asian.com/pendapatan-steam-2025-developer-swedia/