Obsidian Tak Inovasi NV: Kritik Terbuka dari Daniel Vavra
Portal Dunia Esports – Obsidian Tak Inovasi NV menjadi topik panas di industri game setelah Daniel Vavra, sutradara Kingdom Come: Deliverance 2, melontarkan kritik terbuka terhadap The Outer Worlds 2. Dalam dunia video game yang kompetitif, komentar dari sesama pengembang bukan hal baru. Namun, pernyataan Vavra menarik perhatian karena ia menyoroti kurangnya inovasi dari Obsidian Entertainment. Studio ini terkenal lewat mahakarya mereka, Fallout: New Vegas.1
Melalui akun media sosialnya (Twitter/X), Vavra memberikan skor 7/10 untuk The Outer Worlds 2 setelah menyelesaikannya. Meskipun skor tersebut terbilang baik, kritiknya jauh lebih menohok. Inti dari kekecewaan Vavra adalah anggapan bahwa Obsidian Entertainment, studio yang ia kagumi karena telah melahirkan Fallout: New Vegas (2010), salah satu game favoritnya sepanjang masa, terlihat Obsidian Tak Inovasi NV.
“Tetapi yang membuat saya sedih adalah perusahaan dan orang-orang yang memberikan kita salah satu game terbaik favorit saya (Fallout & New Vegas) tidak mampu, bahkan setelah 15 tahun dan dengan (bantuan) biaya dari Microsoft serta kemajuan teknologi, menghadirkan satu mekanisme game anyar yang dapat membawa formula terbukti namun sudah kuno ini ke arah baru.”
Pernyataan ini sontak memicu perdebatan sengit di kalangan warganet dan penggemar RPG. Kritikan tersebut tidak hanya menyentil kurangnya fitur baru, tetapi juga mempertanyakan arah pengembangan Obsidian di bawah payung besar Microsoft.
Konteks Sejarah dan Jasa Obsidian Entertainment
Untuk memahami kedalaman kritik Vavra, Anda perlu melihat kembali sejarah Obsidian Entertainment, terutama kaitannya dengan Fallout: New Vegas. Meskipun waralaba Fallout dimiliki oleh Bethesda, Obsidian mendapat kontrak untuk mengerjakan spin-off New Vegas pada tahun 2010. Keputusan ini berdasarkan fakta bahwa banyak pengembang kunci Obsidian merupakan veteran dari Black Isle Studio, studio yang melahirkan dua game Fallout pertama.
Hingga kini, penggemar secara luas mengakui Fallout: New Vegas sebagai salah satu RPG terbaik. Game ini menawarkan cerita mendalam, pilihan yang berdampak, dan world-building yang kaya. Game ini unggul karena memberikan pemain true non-linearity dan reactivity, semua elemen yang disukai Vavra. Oleh karena itu, harapan tinggi selalu melekat pada Obsidian untuk game RPG berikutnya.
Kritik Vavra menyoroti bahwa 15 tahun setelah mahakarya tersebut, Obsidian Tak Inovasi NV dari segi mekanik utama. Ia merasa bahwa dengan dukungan finansial Microsoft, seharusnya ada terobosan besar, bukan hanya penyempurnaan formula lama.
Benarkah Klaim Obsidian Tak Inovasi NV?
Tentu saja, kritik ini tidak diterima bulat-bulat. Perdebatan pun muncul, baik yang mendukung maupun menentang pandangan sutradara Kingdom Come: Deliverance.
Argumentasi Pro-Vavra (Setuju Kritik):
- Pengulangan Formula The Outer Worlds: Banyak pihak menganggap seri The Outer Worlds sebagai upaya aman untuk mengulang vibe New Vegas. Namun, game ini memiliki skala yang lebih kecil dan sistem permainan yang kurang ambisius.
- Kurangnya Systemic Gameplay: Vavra secara spesifik menuntut living, simulated world, seperti simulasi rutinitas ribuan NPC. Warhorse Studios, studio Vavra, mengembangkan game dengan ciri khas tersebut. Ia berpendapat The Outer Worlds 2 masih terlalu berfokus pada level grinding dan lingkungan scripted.
Argumentasi Kontra-Vavra (Menolak Kritik):
- Inovasi di Genre Lain: Warganet menunjuk bahwa Obsidian telah berinovasi di genre lain, seperti Pillars of Eternity (RPG isometrik klasik), Pentiment (RPG naratif visual unik), hingga Grounded (survival game). Fokus mereka bukan hanya pada FPS RPG ala Fallout.
- Kualitas Penulisan: Meskipun banyak pihak mempertanyakan mekanik inti, penggemar masih memuji Obsidian. Mereka mempertahankan kualitas penulisan, pilihan moral, dan desain karakter. Hal ini sering menjadi kelemahan studio lain.
- Kritik Balik Terhadap KCD: Beberapa warganet membalikkan kritik, mengatakan bahwa Kingdom Come: Deliverance juga menyempurnakan sistem yang sudah ada (seperti combat dan simulasi) daripada menciptakan mekanik yang benar-benar baru.
Dampak dan Masa Depan RPG ala Obsidian
Kritik Vavra memicu diskusi penting mengenai evolusi genre RPG Barat. Apakah fokus harus pada inovasi mekanik radikal atau pada kedalaman naratif dan sistem pilihan yang sudah terbukti?
Obsidian, pasca-akuisisi Microsoft, kini punya kebebasan finansial. Mereka dapat mencoba proyek besar seperti Avowed. Mereka juga bisa melanjutkan IP yang disukai penggemar, seperti The Outer Worlds 2. Mungkin, The Outer Worlds 2 memang sengaja diciptakan untuk memenuhi kerinduan penggemar akan “Fallout baru” ala Obsidian. Fokus utama game ini adalah pada narasi, bukan inovasi mekanik semata.
Kesimpulan
Kritik Daniel Vavra dari Kingdom Come: Deliverance 2 terhadap Obsidian Entertainment telah membuka diskusi penting di komunitas RPG. Vavra merasa studio tersebut gagal memberikan terobosan mekanisme gameplay yang signifikan. Anggapan pun muncul bahwa Obsidian Tak Inovasi NV dari kacamata pengembang yang fokus pada simulasi. Perdebatan ini menyoroti keragaman ekspektasi penggemar terhadap genre RPG. Ada yang mendambakan simulated world yang revolusioner. Ada pula yang puas akan narasi mendalam ala RPG klasik.
Baca juga : https://www.esport-asian.com/gta-vi-ditunda-ceo-take-two-alasan/

