Gelombang Kebencian Menghantam Bella Ramsey: Kontroversi Peran Ellie di The Last of Us

Gelombang Kebencian Menghantam Bella Ramsey: Kontroversi Peran Ellie di The Last of Us
Spread the love

Dari Lady Lyanna Mormont ke Ellie: Transformasi Akting Bella Ramsey

Portal Dunia Esports – Ketika nama Bella Ramsey pertama kali mencuri perhatian publik internasional, itu adalah melalui perannya yang mengesankan sebagai Lady Lyanna Mormont di serial fantasi epik Game of Thrones. Meskipun karakter ini terbilang kecil dan hanya muncul dalam beberapa episode, kehadiran Lyanna Mormont yang tegas, berani, dan penuh wibawa dengan cepat memenangkan hati jutaan penonton di seluruh dunia. Dia menjadi simbol keberanian yang tak terduga, menunjukkan bahwa ukuran atau usia tidak menghalangi kekuatan karakter. Kepiawaian akting Bella pada usia yang masih sangat muda berhasil membuat banyak orang lupa bahwa ia sebenarnya masih seorang anak-anak. Lyanna Mormont dengan mudah menjadi salah satu karakter favorit penggemar karena performanya yang kuat.1

Namun, kini, bertahun-tahun kemudian, nama Bella Ramsey kembali menjadi pusat perbincangan. Sayangnya, kali ini bukan karena pujian semata, melainkan karena ia harus menghadapi gelombang kebencian yang masif di media sosial. Peran ini, yang seharusnya menjadi puncak karier, justru membawanya ke dalam badai kritik dan perundungan online.


Kontroversi di Balik Peran Ikonik Ellie: Mengapa Bella Ramsey Dibenci?

Perbandingan Fisik dengan Karakter Game yang Memicu Perdebatan

Dia berperan sebagai Ellie, karakter ikonik dari game PlayStation yang memiliki basis penggemar yang sangat militan dan protektif. Sejak pengumuman casting-nya, badai kritik dan hate comment pun dimulai.

Para penggemar garis keras berpendapat bahwa Bella tidak merepresentasikan penampilan Ellie yang mereka bayangkan dari game. Padahal, adaptasi visual karakter dalam sebuah serial, terutama dari video game, seharusnya tidak sekadar soal kemiripan fisik semata, tetapi jauh lebih penting adalah kemampuan seorang aktor untuk menghidupkan esensi, kepribadian, dan kedalaman emosional dari peran tersebut. Penggemar seringkali lupa bahwa akting adalah seni interpretasi, bukan hanya duplikasi visual.


Luasnya Gelombang Kebencian dan Dampaknya pada Aktris Muda

Serangan Personal dan Misogini di Media Sosial

Kebencian yang ditujukan kepada Bella Ramsey tidak hanya berhenti pada komentar-komentar negatif tentang penampilan fisiknya. Gelombang hate comment ini semakin meluas, melibatkan serangan pribadi yang tidak pantas, bahkan misogini, dan transfobia dari sebagian kecil penggemar yang ekstrem. Muncul pula berbagai meme yang merendahkan dan mengejeknya, seperti pengeditan wajah Bella ke poster film laki-laki sebagai bentuk olok-olok. Ini terjadi terutama setelah karakternya di TLOU berkata, “I’m gonna be a dad,” saat pasangannya, Dina, mengungkapkan sedang hamil dalam alur cerita game dan kemudian serial. Komentar dan meme semacam ini menunjukkan tingkat kebencian yang tidak rasional dan seringkali melenceng dari kritik artistik yang konstruktif.

Bella Ramsey sendiri telah buka suara mengenai dampak negatif dari gelombang kebencian ini. Ia mengakui bahwa awalnya ia sempat terpengaruh dan bahkan kecanduan membaca komentar-komentar tersebut, meski lebih banyak yang negatif. Tekanan ini bahkan membuatnya mempertimbangkan untuk menghapus akun media sosialnya. Kritik ini juga seringkali melampaui kritik akting, menyerang identitas non-biner Bella dan bahkan membanding-bandingkannya dengan Ashley Johnson, aktris yang mengisi suara Ellie di game. Situasi ini menyoroti betapa kejamnya dunia maya terhadap figur publik, terutama mereka yang masih muda dan harus menghadapi ekspektasi tinggi serta pandangan yang sempit dari sebagian penggemar. Fenomena ini bukan hanya tentang adaptasi karakter, melainkan juga tentang cancel culture dan perundungan online yang berpotensi merusak kesehatan mental seorang individu.

Baca juga Perombakan Skuad: Talon Esports Rekrut IGL Baru untuk PMSL SEA Summer 2025